Informasi

Dampak Cahaya Biru di Smartphone atau Laptop

Mulai dari bangun tidur, hingga tidur lagi, sebagian di antara kita seakan-akan tak mau lepas dari smartphone atau bahkan bekerja menggunakan laptop hingga tengah malam. Yang harus diketahui, layar smartphone dan laptop ternyata memancarkan cahaya biru (blue light) yang berdampak buruk bagi mata kita.

Cahaya biru atau blue light biasanya berbagai layar digital, seperti layar komputer atau laptop, televisi, maupun ponsel dan peralatan elektronik lainnya untuk meningkatkan keterangan dan kejelasan layar.

Beberapa jenis pencahayaan modern, seperti lampu LED (light-emitting diode) dan CFL (compact fluorescent lamps), juga menggunakan sinar biru dalam level yang tinggi.

Dikutip dari CNNindonesia, berdasarkan hasil penelitian, cahaya biru memiliki panjang gelombang antara sekitar 380 nm dan 500 nm, menjadikannya salah satu dari gelombang terpendek dengan energi tinggi.

Melansir laman resmi Harvard, hasil penelitian menunjukkan bahwa cahaya mempengaruhi jam biologis tubuh yang disebut ritme sirkadian. Semakin banyak terpapar cahaya maka akan membuat tidur terganggu serta berkontribusi pada penyebab kanker, diabetes, penyakit jantung, dan obesitas.

Penelitian menyebut tidak semua warna cahaya memiliki efek yang sama. Khusus cahaya biru, peneliti mengatakan panjang gelombangnya yang sebenarnya bermanfaat pada siang hari karena meningkatkan perhatian, waktu reaksi, dan suasana hati tampaknya paling mengganggu di malam hari.

Terkait dengan bahaya paparan cahaya malam hari, penelitian mengatakan paparan cahaya menekan sekresi melatonin, hormon yang mempengaruhi ritme sirkadian, dan ada beberapa bukti eksperimental (sangat awal) bahwa kadar melatonin yang lebih rendah mungkin menjelaskan hubungan dengan kanker.

Dalam sebuah studi di Harvard, 10 orang yang tergeser waktu ritme sirkadiannya mengalami peningkatan kadar gula darah, pradiabetes, dan kadar leptin, hormon yang membuat orang merasa kenyang setelah makan mengalami penurunan.

Bahkan cahaya redup dapat mengganggu ritme sirkadian dan sekresi melatonin seseorang. Selain itu, cahaya biru menekan melatonin sekitar dua kali lebih lama dari lampu hijau dan menggeser ritme sirkadian sebanyak dua kali lipat.