Seiring dengan perkembangan teknologi, bank seperti memberikan kita mesin ATM dirumah. Layanan internet banking sudah menjadi bagian dari gaya hidup modern yang mengiringi aktivitas harian kita sehari-hari.
Dibalik segala kemudahan yang diberikan, sebenarnya ada resiko yang kadang sering dilupakan atau kita kurang peduli atas ancaman tersebut.
Hacking atau Cyber Crime menjadi bayang-bayang jika kita tidak paham cara mengamankan transaksi internet bank. Anda harus paham modus-modus penipuan online dan tips sederhana yang bisa Anda lakukan agar transaksi internet banking Anda aman dari ancaman kejahatan internet (cyber crime).
Salah satunya Phishing yang merupakan salah satu modus penipuan online yang marak terjadi dari dulu hingga sekarang.
Phishing adalah usaha untuk mendapatkan suatu informasi dan data-data nasabah yang sifatnya penting dan rahasia secara tidak sah.
Data-data tersebut antara lain user ID, password, PIN, nomor rekening tabungan bank, nomor kartu kredit, kode OTP, CVV, nama ibu kandung dan hal yang lainnya.
Tujuan phishing tak lain adalah pelaku (hacker/penjahat siber) menguras uang yang dimiliki korban untuk keuntungan pribadi.
Teknik phishing ini paling umum dalam kejahatan internet banking dengan sarana yang digunakan dalam bentuk penggunaan alamat e-mail palsu, link palsu, via telepon maupun pesan singkat via direct message (DM) di Instagram/Facebook, SMS atau WhatsApp.
Sebagai contoh, email palsu bisa membuat pengguna internet terpancing menerima keabsahan e-mail atau website. Agar tampak meyakinkan, pelaku juga seringkali memanfaatkan logo atau merk dagang milik lembaga resmi, seperti bank atau atau penerbit kartu kredit. Pemalsuan ini dilakukan untuk memancing korban menyerahkan data pribadi, seperti password, PIN, atau nomor kartu kredit.
Cara paling gampang mengantisipasi phising adalah dengan tidak mengklik link pada pesan email yang tidak dikenal, hanya mengetik data rahasia pada website yang aman dan secara berkala mengecek akun bank Anda dan segera melaporkan apapun yang mencurigakan kepada bank Anda.
Nah berikut cara aman menggunakan Internet Banking
1. Jaga Kerahasiaan Data Perbankan
Ingat bahwa semua transaksi bank yang terkait data nasabah hanya dilakukan di kantor cabang bank. Bank tidak pernah meminta petugas bank baik secara langsung atau melalui email untuk meminta informasi data nasabah tanpa datang ke kantor cabang bank secara langsung.
Jika ada link yang terlihat mencurigakan dan berhubungan dengan data keuangan masuk ke mail box Anda, abaikan saja walau seolah olah tampak benar-benar otentik. Dianjurkan untuk cek email tersebut ke cabang bank di mana Anda memiliki rekening. Pastikan bahwa Anda tahu semua aturan dan peraturan yang ada di bank terkait keamanan data nasabah.
Contoh Data dan informasi pribadi antara lain:
- data internet banking : username, password
- data perbankan: nomor rekening, nomor kartu kredit, CVV (3 digit angka di belakang kartu), kode OTP, tanggal expired kartu kredit/debit
- data identitas diri: KTP, NPWP, SIM, KK, Paspor
- data lainnya: tanggal lahir, alamat rumah lengkap, nama ibu kandung
2. Rajin Update/Ubah Password Secara Berkala
Mengubah password rekening bank secara berkala penting untuk dilakukan, misalnya 3-6 bulan sekali jika transaksi Anda sering dilakukan. Kombinasi password dalam bentuk karakter campuran lebih aman Anda lakukan. Biasanya password terdiri dari 6 karakter.
Cobalah untuk menghindari transaksi perbankan melalui jaringan Wi-Fi umum yang tanpa proteksi keamanan. Sangat dianjurkan untuk menggunakan komputer pribadi karena jelas lebih aman. Pengaturan komputer yang baik dapat menghindarkan Anda dari bahaya hacker dan pelaku kejahatan cyber lain.
3. Pastikan Alamat URL Website Bank Aman dan Tidak Mencurigakan
Pertama-tama, pastikan bahwa Anda menggunakan situs otentik sebelum memasukkan informasi pribadi pada website internet banking. Cara cek nya gampang, yaitu dengan melihat tampilan web tersebut harus ada logo ikon kunci gembok tertutup.
Hal ini akan menjaga informasi pribadi dan password aman dari gangguan cyber crime. Saat ini banyak mode duplikasi website untuk mencuri data nasabah bank. Ketidaktahuan sederhana ini dapat membuat Anda tertipu dan memasukkan data ke web palsu tersebut.
5. Jangan Bagikan Kode OTP
Saat transaksi dengan internet banking, umumnya Anda akan merima pesan kode rahasia atau OTP. Jaga kerahasiaan kode tersebut dan sebaiknya Anda tidak mengabaikan hal ini. Catat, kode OTP yang masuk melalui SMS / email sifatnya rahasia, jangan percaya jika ada orang yang mengatasnamakan dirinya dari pihak bank lalu meminta kode OTP Anda.
Lalu, apabila Anda merasa telah memberikan detil data pribadi internet banking, dan ternyata Anda merasa transaksi tersebut ada unsur penipuan dengan cara apapun, segera informasikan hal tersebut ke bank. Jangan lupa untuk segera mengubah password Anda.
5. Jangan Pakai Wifi dan VPN Gratis, dan Rutin Perbarui Antivirus
Wifi umum dan VPN gratis tidak aman digunakan untuk transaksi internet banking. Jadi sebaiknya Anda hindari hal ini daripada menjadi korban phishing dan merugi.
Pastikan juga Anda rutin memperbarui perlindungan antivirus secara teratur baik pada komputer maupun ponsel pintar. Dengan memiliki sistem keamanan terbaru/ter-update, maka Anda akan bisa merasa aman dan nyaman dalam internet banking.