Berita

Pemerintah Sering Disebut Tak Sadar Situsnya Diretas

Microsoft raksasa teknologi menilai situs-situs pemerintah cenderung lambat dalam mendeteksi serangan-serangan siber. Bahkan situs-situs pemerintah di daerah ini seringkali tidak menyadari kalau situsnya sudah diretas.

“Riset mengatakan kalau organisasi setelah 3 bulan baru sadar. Yang saya pernah amati situs pembalasan situs itu di-hack sampai saat ini. Misalnya di Indonesia, sampai detik ini mungkin situs pemerintah itu ada sekitar belasan situs di hack sampai saat ini,” kata National Technology Officer Microsoft Indonesia Tonny Seno usai acara Microsoft Hybrid Cloud Summit, di Hotel Sheraton, Jakarta Selatan, Selasa, (27/11).

Bahkan Tonny mengatakan justru pihak luar yang melaporkan keanehan-keanehan dalam situs ini. Pemerintah yang punya situs justru tidak mengetahui bahwa situsnya diserang peretas.

“Nanti mereka tahunya bukan tahu sendiri, tapi dikasih tau seperti ‘Kok website-nya ada tampilan gambar aneh’ kayak gitu,” ujar Tonny.

Tonny mengatakan peretas ini memulai serangan dengan melakukan pengawasan untuk melihat celah-celah keamanan yang bisa dimanfaatkan. Kemudian secara perlahan, ia akan mencari server yang paling rentan untuk disusupi.

“Penyerang itu pertama memperhatikan dulu sekian lama, mereka dapat pola sprti apa kelemahan dan mulai masuk pelan-pelan. Dari situ dia masuk ke sistem administrator,” ujar Tonny.

Oleh karena itu Tonny mengatakan kemudian peretas memiliki kuasa penuh untuk mencuri atau melakukan serangan-serangan ke situs tertentu. Akan tetapi, Tonny mengatakan dengan sistem yang canggih, segala keganjilan di server bisa selalu terdeteksi.

Dalam hitungan menit, perilaku anomali ini bisa langsung terdeteksi dengan menggunakan teknologi keamanan yang canggih.

“Dengan menggunakan sistem canggih, keberadaan file monitor itu diawasi. Kalau ada perubahan atau perilaku anomali bisa langsung ketahuan karena signature dan ukuran file berubah,” kata Tonny.

Sumber : CNN Indonesia

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *