Informasi

Pandemi Covid-19, Eranya Kolaborasi Sektor Usaha

Covid 19 menyebabkan banyak sektor usaha baik itu besar, start up maupun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi terdampak.

Wabah ini membuat supply dan demand serta rantai pasok terganggu sehingga roda perekonomian di sektor itu tersendat.

Kendati demikian Aviliani, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance(INDEF) tak memungkiri jika tahun 2020 memang menjadi masa yang paling buruk untuk sektor usaha, tapi dengan inovasi serta kereativitas, situasi buruk akibat pandemi covid-19 itu dapat berubah mejadi harapan baru yang menguntungkan.

2020-2021 merupakan masa konsolidasi, sekaligus kesempatan untuk sektor usaha bertahan, atau berubah mengikuti alur digitalisasi agar lebih efesien. Dan sebelumnya pemerintah telah menggelontorkan dana program restrukturisasi kredit untuk UMKM sebesar Rp359,98 triliun dengan jumlah 5,82 juta debitur per 28 September 2020.

Hal ini bisa dilihat dari sektor UMKM yang menjamur di sepanjang pandemi ini, dan memanfaatkan platform e-commerce sebagai wadah jualanya. Sebagai catatan jumlah pengguna aktif bulanan dan jumlah seller di Tokopedia saja dilaporkan terus bertambah akibat pandemi yang memaksa masyarakat berinteraksi online, terutama soal belanja.

Sebelum pandemi atau sekitar bulan Januari 2020, pengguna aktif bulanan di Tokopedia baru 90 juta orang namun sekarang naik hingga lebih dari 100 juta orang. Begitu pun penjual. Sekarang 9,9 juta penjual padahal sebelumnya baru 7,2 juta.