Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih menargetkan ada lebih banyak pelaku UMKM yang merambah ranah online. Tahun ini, Gati menargetkan ada 4.000 pelaku UMKM yang memasarkan produk online, terutama merambah marketplace. Untuk mencapai target tersebut, Kemenperin berencana menambah program edukasi melalui program e-smart di tahun 2018 yang sudah berjalan sejak tahun lalu. Program ini nantinya akan menyasar pelaku UMKM di segmen menengah. Alasannya, lantaran segmen ini lebih mudah diberikan edukasi dan memiliki kemampuan mumpuni dalam menyerap informasi. Terkait rencana untuk merangkul lebih banyak UMK ke ranah marketplace diharapkan membantu pemerintah mengumpulkan lebih banyak data. Nantinya, Kemenperin menargetkan penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk membina UKM dan mengolah informasi yang terkumpul. “Sebenernya yang kita sasar adalah informasinya. Nanti kita punya AI. Apa-apa yang harus dilakukan pemerintah untuk membina IKM nya supaya punya daya saing dengan yang lain,” jelasnya. Sejauh ini, Gati menyebut pemerintah tidak memiliki kemampuan memetakan UMKM yang tersebat di seluruh Indonesia. Hal inilah yang menrutnya menjadi salah satu kesulitan saat membuat kebijakan dan regulasi untuk membantu pelaku UMKM ‘naik kelas’. Pemerintah menargetkan tujuh komoditas yang dibuat oleh pelaku UMKM yang dinilai berkontribusi besar terhadap PDB Indonesia. Ketujuh sasaran komoditas yaitu makanan, logam (komponen), herbal, furnitur, kerajinan tangan, fesyen, dan kosmetik. Dikutip dari CNN Indonesia dengan judul “Kemenperin Dorong 4.000 UKM ‘Go online’“ |