Sebuah firma riset yang berbasis di UK, Privacy International berhasil menemukan temuan bahwa beberapa aplikasi Android diam-diam kedapatan mengirimkan data dari penggunanya kepada Facebook. Dilansir dari Kompas.com, temuan ini diungkap Privacy International setelah pihaknya melakukan penelitian terhadap 34 aplikasi populer yang mendapat jumlah instalasi sebanyak 10 hingga 500 juta kali sepanjang bulan Agustus hingga Desember 2018. Berikut daftar lengkap 34 aplikasi Android yang diteliti oleh Privacy International: Secara mengejutkan, dari ke-34 aplikasi yang diteliti oleh Privacy International, 23 di antaranya ternyata diam-diam mengirim data penggunanya ke Facebook secara otomatis melalui Software Development Kit (SDK) saat diaktifkan. Sebagai contoh, informasi yang diambil sendiri seperti aplikasi apa saja yang dipakai di smartphone Android para penggunanya, termasuk dengan pola penggunaannya. Balan, beberapa aplikasi seperti ‘Kayak’ bisa mengirim data yang lebih rinci dengan meneruskan keterangan pencarian penerbangan, lokasi keberangkatan dan tujuan, jumlah tiket, hingga anggota keluarga yang pergi bersama. Data-data tersebut lantas dikirim ke Facebook bersama Google Advertising ID (AAID), sebuah unique identifier yang berperan membangun profil pengguna untuk targeting iklan, berdasarkan kebiasaan pemakaian aplikasi dan web browsing. “Apabila digabungkan, data dari berbagai aplikasi tersebut dapat menggambarkan kepribadian orang termasuk aktifitasnya, hobinya, kebiasaannya, agamanya, bahkan kesehatannya,” sebut Privacy International dalam laporannya. Terakhir, pengguna juga bisa me-reset AAID lewat menu Setting > Google > Ads > Reset Advertising ID. |