Biografi

Biografi Laksmi Pamuntjak

Laksmi Pamuntjak adalah seorang penyair, novelis, esais, jurnalis, dan penulis kuliner. Laksmi, yang saat ini berbasis di Berlin, Jerman, menulis untuk sejumlah media nasional dan internasional termasuk harian Inggris The Guardian.

Laksmi Pamuntjak menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Ia telah menerbitkan dua himpunan puisi, Ellipsis (salah satu buku yang direkomendasikan dalam halaman Buku Terpilih the Herald UK tahun 2005) dan The Anagram (2007); sebuah telaah filosofis berdasarkan epos The Iliad, yang dibukukan sebagai Perang, Langit dan Dua Perempuan (2006); kumpulan fiksi pendek yang diilhami sejumlah lukisan, The Diary of R.S.: Musings on Art; lima edisi seri panduan makanan independen The Jakarta Good Food Guide; dua terjemahan karya Goenawan Mohamad, Goenawan Mohamad: Selected Poems, dan On God and Other Unfinished Things; serta dua novel, Amba dan Aruna dan Lidahnya.

Pada Oktober 2016, novel pertama Laksmi, Amba, memenangi LiBeraturpreis 2016 di Jerman. LiBeraturpreis adalah satu-satunya penghargaan sastra Jerman khusus untuk penulis perempuan dari Asia, Afrika, Amerika Latin, wilayah Karibia dan dunia Arab. Novel tersebut adalah kisah modern yang diambil dari cerita Amba dan Bhisma dalam epos Mahabharata yang berlatar belakang pembunuhan masal anti-Komunis 1965 dan Inrehab Pulau Buru. Novel yang merupakan national bestseller ini telah dicetak ulang beberapa kali dan masuk 5 Besar Kusala Sastra Khatulistiwa 2013. Amba telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris, Jerman dan Belanda. Versi Amerika (US edition) Amba telah terbit di Amerika pada 12 Juli 2016, diikuti oleh versi India (Indian Subcontinent edition) yang terbit pada November 2016.

Versi bahasa Inggris novel Laksmi yang kedua, Aruna dan Lidahnya, akan diterbitkan di Amerika awal 2017. Novel ini masuk 5 Besar Kusala Sastra Khatulistiwa 2015.

Pada Agustus 2015, terjemahan bahasa Jerman Amba, Alle Farben Rot, terpilih menjadi karya fiksi terbaik yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman oleh lembaga Weltempfaenger (Receivers of the World), sebuah institusi penghargaan sastra yang anggota jurinya terdiri dari penulis dan kritikus sastra Jerman.

Alle Farben Rot juga tampil dalam sejumlah Daftar Buku Terbaik di paruh kedua tahun 2015 versi media Jerman, antara lain 8 Novel Terbaik 8 harian Frankfurter Allgemeine Zeitung, 10 Novel Terbaik harian Die Bild, dan, pada November 2015, 10 Novel terbaik ORF Kultur (ranking 6 bersama novelis Spanyol Javier Marias).

Pada 2012 Laksmi terpilih menjadi wakil Indonesia dalam Poetry Parnassus/Cultural Olympics, festival puisi terbesar di Inggris, yang digelar dalam rangka Olimpiade London. Puisi, esai dan cerita pendek Laksmi telah dimuat dalam pelbagai jurnal dan antologi sastra internasional termasuk The World Record (2013) dan pengantar untuk Not a Muse: A World Poetry Anthology (2008).

Antara 2009 dan 2011, Laksmi, seorang mantan pianis klasik, ditunjuk sebagai anggota juri Prince Claus Awards, penghargaan seni rupa internasional yang dikelola oleh Prince Claus Fund, sebuah organisasi filantropi yang berbasis di Amsterdam. Sehari-hari, Laksmi bekerja sebagai konsultan seni rupa. Saat ini ia tinggal di Berlin dan Jakarta.

Dikutip dari : WIKIPEDIA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *